Dalam melakukan presentasi di depan umum para presentator sering kali menggunakan komunikasi komputer dengan aplikasi power point. Dengan adanya power point, dalam menyampaikan materi atau informasi menjadi lebih mudah dan menarik. Namun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat slide presentasi adalah sebagai berikut.
• Tentukan materi atau tema yang akan dipresentasikan. Pilihlah tema yang baik dan sesuaikan dengan audien.
• Gunakanlah bahasa dalam slide presentasi yang sesuai dengan audien. Apabila ditujukan untuk orang dewasa maka gunakanlah bahasa yang baku dan sopan, sedangkan apabila ditujukan kepada anak-anak maka gunakanlah bahasa yang mudah dipahami anak-anak.
• Rangkum semua materi yang akan disampaikan. Usahakan kalimat yang dipilih jangan terlalu panjang supaya tidak membosankan.
• Jangan memenuhi slide presentasi dengan teks yang penuh.
• Dalam ringkasan materi dapat menggunakan gambar agar proses presentasi tidak terlihat monoton dengan teks.
• Sertakan tabel, video, diagram bila perlu.
• Pilihlah background yang menarik dan warna yang sesuai, jangan sampai tulisan menjadi tidak jelas.
• Tentukan bentuk dan jenis huruf yang pas sehingga dapat dibaca meskipun dari jarak jauh sehingga audien yang duduk di belakang tetap dapat melihat.
• Pilihlah warna yang tidak mencolok untuk dipandang mata.
Cara di atas hanyalah sekedar pengetahuan saya dan semoga dapat bermanfaat :)
Senin, 23 Mei 2016
Senin, 16 Mei 2016
Pengaruh Internet terhadap Program Studi Ilmu Perpustakaan
Kehadiran Internet di era modern ini sangat berpengaruh terhadap berbagai hal. Dalam dunia pendidikan internet telah mengubahnya. Bahkan sebagian orang banyak yang telah menggunakan media internet sebagai sumber informasi. Nah..yang kita akan bahas disini adalah mengenai pengaruhnya pada program studi ilmu perpustakaan karena sesuai dengan jurusan saya sendiri. Apabila dilihat dalam pembelajaran mata kuliah justru telah membantu mempermudah mengakses informasi. Bahkan kapan dan dimanapun berada kita dapat mengakses informasi sesuai yang dibutuhkan. Waktu yang digunakan untuk memperoleh informasi itupun dapat lebih cepat dan efisien. Lain halnya apabila kita harus mencari buku kemudian harus membolak-balik halaman untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan Oetomo (2002 : 12) memberikan beberapa manfaat dalam bidang pendidikan yang bisa diperoleh melalui internet, yakni :
a. Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi ; bahkan sekarang telah dimungkinkan peralatan berbasis multimedia dengan biaya yang relatif murah, sehingga dimungkinkan untuk melangsungkan pendidikan atau komunikasi jarak jauh, baik antara peserta didik dengan para pendidik maupun antar peserta didik dan antara peserta didik dengan orang tua dimanapun mereka berada.
b. Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan IPTEK yang terjadi berbagai belahan dunia.
c. Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi kelompok ( newsgroup) sehingga akan mendorong peningkatan intensitas kajian IPTEK.
d. Melalui web pendidikan, proses belajar dapat pendidikan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia. Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena peserta didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.
e. Melalui E-mail konsultasi dapat dilakukan secara pribadi antar peserta didik dan pendidik ataupun dengan rekan lainnya.
Program studi ilmu perpustakaan tentunya tidak dapat dipisahkan dari perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan sebagai sumber informasi harus mampu menyediakan beragam informasi bagi penggunanya. Koleksi harus lengkap dan dapat disesuaikan. Maksudnya disini bahwa buku yang ada adalah sesuai dengan kebutuhan pengguna, karena berada di lingkungan universitas maka bukunya juga sesuai dengan materi perkuliahan dan koleksi umum lainnya yang bermanfaat. Dengan begitu perpustakaan dianggap mampu menyediakan informasi bagi pengguna.
Seiring dengan berjalannya waktu teknologi informasi telah mengubah sistem yang digunakan dalam perpustakaan. Perpustakaan dalam melakukan pengolahan bahan koleksi dulu dengan cara konvensional. Maksudnya pengolahan secara manual atau dengan menggunakan katalog. Namun karena terpangaruh dengan teknologi informasi, sekarang pengolahan bahan koleksi dengan cara otomasi perpustakaan. Menurut Sulistyo Basuki, otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa informasi bagi pembaca. Sistem yang digunakan tersebut menjadi sangat mudah dan efisien karena pustakawan hanya tinggal memasukkan data buku ke dalam komputer dan otomatis data tersebut dapat langsung dicetak menjadi label. Dengan adanya pertimbangan tersebut maka sebagian besar perpustakaan yang sekarang telah menggunakan sistem otomasi perpustakaan. Tetapi masih ada perpustakaan kecil yang belum menggunakan sistem otomasi perpustakaan yang mungkin karena belum mengikuti perkembangan zaman. Bahkan sekarang internet sudah bisa diakses dimanapun berada sehingga penggunaan buku menjadi menurun. Banyak pemustaka yang lebih memilih dirumah daripada harus pergi ke perpustakaan. Kadang kala saya berpikir bahwa perpustakaan mungkin lama kelamaan akan sepi pengunjung karena sudah ada alternatif lain. Saya yang telah mengambil jurusan ilmu perpustakaan akan sia-sia. Namun ternyata perpustakaan dapat mengikuti perkembangan zaman dengan menyediakan fasilitas yang lebih menarik, misalnya penyediaan komputer, wifi, cafe, dll. Pemustaka dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk dapat memperoleh informasi. Selain itu sekarang koleksi buku dapat diubah menjadi bentuk file. Misalnya perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menggunakan digital library.
Sebagai mahasiswa di program studi ilmu perpustakaan juga harus mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Pada materi perkuliahan juga telah diajarkan tentang teknologi informasi. Karena nantinya sebagai pustakawan kita harus mampu dalam bidang komputer agar dapat melayani pemustaka. Jadi perpustakaan dan pustakawan tidak akan hilang, tetapi bermetamorfosis menjadi fasilitator untuk mengakses berbagai sumber pengetahuan yang ada di luar. Untuk itu diperlukan kesediaan untuk mengubah cara pandang dan membangun kompetensi yang dipersyaratkan agar dapat melakukan fungsi tersebut.
Sedangkan Oetomo (2002 : 12) memberikan beberapa manfaat dalam bidang pendidikan yang bisa diperoleh melalui internet, yakni :
a. Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi ; bahkan sekarang telah dimungkinkan peralatan berbasis multimedia dengan biaya yang relatif murah, sehingga dimungkinkan untuk melangsungkan pendidikan atau komunikasi jarak jauh, baik antara peserta didik dengan para pendidik maupun antar peserta didik dan antara peserta didik dengan orang tua dimanapun mereka berada.
b. Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan IPTEK yang terjadi berbagai belahan dunia.
c. Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi kelompok ( newsgroup) sehingga akan mendorong peningkatan intensitas kajian IPTEK.
d. Melalui web pendidikan, proses belajar dapat pendidikan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia. Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena peserta didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.
e. Melalui E-mail konsultasi dapat dilakukan secara pribadi antar peserta didik dan pendidik ataupun dengan rekan lainnya.
Program studi ilmu perpustakaan tentunya tidak dapat dipisahkan dari perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan sebagai sumber informasi harus mampu menyediakan beragam informasi bagi penggunanya. Koleksi harus lengkap dan dapat disesuaikan. Maksudnya disini bahwa buku yang ada adalah sesuai dengan kebutuhan pengguna, karena berada di lingkungan universitas maka bukunya juga sesuai dengan materi perkuliahan dan koleksi umum lainnya yang bermanfaat. Dengan begitu perpustakaan dianggap mampu menyediakan informasi bagi pengguna.
Seiring dengan berjalannya waktu teknologi informasi telah mengubah sistem yang digunakan dalam perpustakaan. Perpustakaan dalam melakukan pengolahan bahan koleksi dulu dengan cara konvensional. Maksudnya pengolahan secara manual atau dengan menggunakan katalog. Namun karena terpangaruh dengan teknologi informasi, sekarang pengolahan bahan koleksi dengan cara otomasi perpustakaan. Menurut Sulistyo Basuki, otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa informasi bagi pembaca. Sistem yang digunakan tersebut menjadi sangat mudah dan efisien karena pustakawan hanya tinggal memasukkan data buku ke dalam komputer dan otomatis data tersebut dapat langsung dicetak menjadi label. Dengan adanya pertimbangan tersebut maka sebagian besar perpustakaan yang sekarang telah menggunakan sistem otomasi perpustakaan. Tetapi masih ada perpustakaan kecil yang belum menggunakan sistem otomasi perpustakaan yang mungkin karena belum mengikuti perkembangan zaman. Bahkan sekarang internet sudah bisa diakses dimanapun berada sehingga penggunaan buku menjadi menurun. Banyak pemustaka yang lebih memilih dirumah daripada harus pergi ke perpustakaan. Kadang kala saya berpikir bahwa perpustakaan mungkin lama kelamaan akan sepi pengunjung karena sudah ada alternatif lain. Saya yang telah mengambil jurusan ilmu perpustakaan akan sia-sia. Namun ternyata perpustakaan dapat mengikuti perkembangan zaman dengan menyediakan fasilitas yang lebih menarik, misalnya penyediaan komputer, wifi, cafe, dll. Pemustaka dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk dapat memperoleh informasi. Selain itu sekarang koleksi buku dapat diubah menjadi bentuk file. Misalnya perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menggunakan digital library.
Sebagai mahasiswa di program studi ilmu perpustakaan juga harus mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Pada materi perkuliahan juga telah diajarkan tentang teknologi informasi. Karena nantinya sebagai pustakawan kita harus mampu dalam bidang komputer agar dapat melayani pemustaka. Jadi perpustakaan dan pustakawan tidak akan hilang, tetapi bermetamorfosis menjadi fasilitator untuk mengakses berbagai sumber pengetahuan yang ada di luar. Untuk itu diperlukan kesediaan untuk mengubah cara pandang dan membangun kompetensi yang dipersyaratkan agar dapat melakukan fungsi tersebut.
Sabtu, 14 Mei 2016
MEMBUAT COVER DAN SURAT
Cara Membuat Cover
· Buka
terlebih dahulu Microsoft Word dengan menekan Start lalu pilih Microsoft
Office Word.
· Aturlah
ukuran kertas, klik tab ribbon Page Layout, pilihlah ukuran kertas A4, margin top: 4 cm, margin right:4
m, margin bottom: 3 cm, margin left : 3 cm.
·
Berikut
adalah contoh cover.
· Untuk menyisipkan gambar logo caranya adalah dengan men-copy paste dari file anda yang disimpan.
Dalam pembuatan surat resmi tentu
harus ada kop surat terlebih dahulu, maka berikut ini adalah langkah-langkah
pembuatan kop surat.
1. Untuk membuat header dan footer dengan cara double klik pada bagian atas dokumen.
1. Untuk membuat header dan footer dengan cara double klik pada bagian atas dokumen.
2. Selanjutnya, ketikkan nama Organisasi/Lembaga/Instansi. Kemudian mengetikan alamat dan Contact Person yang
mewakili organisasi tersebut.
3. Langkah selanjutnya adalah memasukkan gambar/logonya dan
letakkan di bagian kanan atau kiri bagian teks dari nama Organisasi tersebut.
4. Kemudian edit Warp Text gambar menjadi Behind Text, yang bertujuan agar jika gambar menindih teks maka yang akan menjadi background adalah gambar
Setelah selesai penulisan kop surat, langkah selanjutnya adalah dengan memberi garis di kop surat dengan cara mengetik "sama dengan" tiga kali ( === ) lalu enter. Namun apabila hanya akan membuat satu garis maka bisa mengetik "strip" tiga kali (---) kemudian enter.
Langkah selanjutnya adalah mengetik tentang semua isi dari surat. Surat biasanya terdiri dari:
-tempat dan tanggal surat
-alamat yang dituju
-salam pembuka
-pembukaan
-isi
-penutup
-salam penutup
-tanda tangan dan nama terang
Setelah selesai maka surat tersebut dapat disimpan dan dicetak sesuai kebutuhan.
4. Kemudian edit Warp Text gambar menjadi Behind Text, yang bertujuan agar jika gambar menindih teks maka yang akan menjadi background adalah gambar
Setelah selesai penulisan kop surat, langkah selanjutnya adalah dengan memberi garis di kop surat dengan cara mengetik "sama dengan" tiga kali ( === ) lalu enter. Namun apabila hanya akan membuat satu garis maka bisa mengetik "strip" tiga kali (---) kemudian enter.
Langkah selanjutnya adalah mengetik tentang semua isi dari surat. Surat biasanya terdiri dari:
-tempat dan tanggal surat
-alamat yang dituju
-salam pembuka
-pembukaan
-isi
-penutup
-salam penutup
-tanda tangan dan nama terang
Setelah selesai maka surat tersebut dapat disimpan dan dicetak sesuai kebutuhan.
Sabtu, 07 Mei 2016
PENGGUNAAN HLOOKUP, FLOOKUP DAN GRAFIS
1. HLOOKUP
Fungsi
HLOOKUP berfungsi untuk mendapatkan suatu data pada suatu daftar data. Dalam
hal ini daftar data disusun secara horizontal. Bentuk pemakaiannya:
HLOOKUP(kunci_pencari_data, daftar_data, nomor_indeks,tepat)
Pada
bagian fingsi diatas:
·
Argumen kunci_pencari_data adalah suatu nilai
yang digunakan untuk mencari data.
·
Argumen daftar_data berisi daftar data.
·
Argumen nomor_indeks menentukan data pada daftar
data yang akan menjadi hasil fungsi HLOOKUP.
·
Argumen tepat (bersifat opsional) berupa nilai
TRUE atau FALSE. Kalau berupa TRUE, hasil fungsi HLOOKUP berupa nilai #N/A
kalau tak ada data yang tepat sama dengan kunci_pencari_nilai.
2. VLOOKUP
Fungsi
VLOOKUP mempunyai kegunaan yang sama dengan HLOOKUP. Yang membedakan adalah
susunan data dalam daftar data tidak disusun secara horizontal melainkan secara
vertikal.
3. Menbuat
Grafik
Grafik
adalah bentuk penyajian data dalam bentuk angka dan gambar yang menjelaskan
suatu proses atau perkembangan. Grafik dalam Excel dapat disajikan dalam banyak
bentuk yang dapat kita sesuaikan. Sebelum membuat grafik siapkan data sumbernya
terlebih dahulu.
Tandai
tabel, kemudian pada tab ribbon insert kl
tipe grafik yang diinginkan pada group menu Chart. Maka akan tampil grafik dari tabel yang telah ditandai.
Untuk menambahkan keterangan aktifkan grafik, kemudian pada tab ribbon Layout pilih keterangan yang akan
ditambahkan pada group menu Label.
Sumber: TRIWAHYUNI, Terra Ch..2005. Penuntun
Praktis Belajar Microsft Excel. Yogyakarta: Andi
PENGGUNAAN FUNGSI IF, AND , OR
1. Fungsi
IF
Merupakan
fungsi yang sangat berguna untuk memperoleh salah satu hasil dari dua buah
kemungkinan. Bentuk fungsi ini:
IF(kondisi_logika, nilai_benar,
nilai_salah)
Dalam
hal ini:
Argumen
kondisi_logika berupa suatu ekspresi
yang menghasilkan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah).
·
Argumen kedua (nilai_benar) menyatakan nilai yang
menjadi hasil fungsi IF kalau kondisi_logika
bernilai benar.
·
Argumen kedua (nilai_salah) menyatan nilai yang menjadi
hasil fungsi IF kalau kondisi_logika
bernilai salah.
2. Fungsi
AND
Berguna
untuk melakukan operasi “dan”. Fungsi ini mempunyai bentuk sebagai berikut:
AND(logika1
, logika2,...)
Fungsi
ini menghasilkan TRUE (benar) kalau semua argumen bernilai TRUE. Hasilnya
berupa FALSE kalau ada argumen yang bernilai FALSE (salah).
Contoh:
=AND(TRUE, FALSE) Ã
TRUE
=AND(FALSE, TRUE) Ã
FALSE
=AND(TRUE, TRUE) Ã
FALSE
=AND(FALSE, FALSE) Ã
FALSE
=AND(TRUE, TRUE, FALSE) Ã
FALSE
3. Fungsi
OR
Berguna
untuk melakukan operasi “atau”. Fungsi benti ini mempunyai bentuk sebagai
berikut.
OR(logika1.
logika2,...)
Fungsi
ini menghasilkan TRUE (benar) kalau ada argumen yang bernilai TRUE. Hasilnya
berupa FALSE kalau semua argumen bernilai FALSE (salah).
Contoh:
=OR(TRUE,FALSE) Ã
TRUE
=OR(FALSE, TRUE) Ã
TRUE
=OR(TRUE, TRUE) Ã
TRUE
=OR(FALSE, FALSE) Ã
FALSE
=OR(FALSE, FALSE,TRUE) Ã FALSESumber: TRIWAHYUNI, Terra Ch..2005. Penuntun Praktis Belajar Microsft Excel. Yogyakarta: Andi
FORMULA SUM, SUMIF, COUNT, COUNTIF, COPY RUMUS, DAN SEL ABSOLUTE
1. SUM
Fungsi : untuk
melakukan counter atau menjumlahkan semua nilai argumen.
Bentuk pemakaiannya:
SUM
(range sel)
Contoh :
misalkan kita akan menjumlahkan dari sel H5
sampai sel H15, maka penulisannya:
=SUM(H5:H15)
2 SUMIF
Fungsi ini berguna
untuk menjumlah sel-sel yang memenuhi kriteria tertentu. Bentuk pemakaiannya:
SUMIF(range,
kriteria, range_yang_dijumlah)
Dalam hal ini
·
Argumen pertama
menyatakan range yang akan dievaluasi.
·
Argumen kedua
menentukan kriteria dari sel yang akan dijumlah..
·
Argumen ketiga
menentukan sel-sel yang secara aktual dijumlah.
3. COUNT
Fungsinya untuk
melakukan penjumlahan
Buntuk umum :
=COUNT(Range sel)
Contoh:
Misalkan kita akan
menghitung jumlah pegawai yang berada di sel B5 sampai sel B15, maka
penulisannya:
=COUNT(B5:B15)
4. COUNTIF
Fungsi countif digunakan untuk menghitung jumlah sel dalam suatu range atau rentang yang memenuhi kriteria tunggal yang telah kita tentukan sebelumnya.
P Penulisan fungsi countif :
=countif(range;criteria)
5. COPY
RUMUS
Fungsi rumus yang sama
dengan Excel dapat kita copy-kan untuk mempercepat dalam penulisan rumus
istilah tersebut yang sering disebut dengan copy rumus. Untu melakukan copy
rumus tandai sel yang akan di copy, kemudian arahkan kursor di pojok kanan
bawah hi ngga berubah menjadi tanda”+” kemudian tarik kursor tersebut.
6. SEL
ABSOLUTE
Merupakan referensi
yang menunjuk ke sel yang tetap dan tidak berubah kalau disalin ke sel mana
saja. Cara menuliskan referensi absolute adalah sebagai berikut.
A1
Menyatakan
referensi relatif, sedangkan
$A$1
Menyatakan
referensi absolut. Dalam hal ini, tanda $ (dolar) diletakkan di depan judul
kolom dan judul baris.
Contoh:
=C$4+C$4*$C$2/12*$B6
Dalam hal ini:
·
C$4 menyatakan bahwa
posisi kolom bersifat relatif sehingga kalau disalin ke kolom D akan berubah
menjadi D, sedangkan $4 menyatakan bahwa kemanapun penyalinan dilakukan, baris
ini tidak berubah.
·
$C$2 menyatakan bahwa
referensi ini adalah referansi absolute. Kemanapun disalin, hasilnya tetap
berupa $C$2
·
$B6 menyatakan bahwa
hanya baris yang akan berubah menyesuaikan posisi relatif tempat salinan
diletakkan, sedangkan posisi kolom (B) tetap.
Sumber: TRIWAHYUNI, Terra Ch..2005. Penuntun
Praktis Belajar Microsft Excel. Yogyakarta: Andi
MEMBUAT DAFTAR ISI DAN TABEL
1. Cara Membuat Daftar Isi dengan menggunakan tabulasi.
Dalam pembuatan makalah ataupun karya ilmiah lain biasanya menggunakan daftar isi. Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan daftar isi dengan titik-titik otomatis.
Dalam pembuatan makalah ataupun karya ilmiah lain biasanya menggunakan daftar isi. Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan daftar isi dengan titik-titik otomatis.
- Pertama kali buka dulu Microsoft Word, dengan cara klik start lalu pilih Microsoft Office Word. Pastikan bahwa makalah yang kalian kerjakan sudah selesai dan telah diberi nomor halaman.
- Sediakan halaman kosong untuk halaman daftar isi.
- Klik tab ribbon Home, pada group paragraph klik gambar ikon menu Paragraph Settings.
- Hingga muncul kotak dialog Tabs, lalu tentukan nilai Tab Stop Position, jenis Alignment, dan jenis Leader, kemudian klik tombol set untuk menerapkannya seperti contoh di bawah ini.
Untuk membuat spasi setelah titik-titik, isikan seperti contoh

- Lalu klik set untuk menerapkan, kemudian OK.
- Sekarang waktunya menggunakan tab, ketikkan daftar isi yang akan kalian isi, untuk membuat titik-titik dan spasi hanyalah tinggal menekan tombol tab dua kali pada keyboard.
2. Cara
Membuat Tabel di Microsoft Office Word
- Pertama kalinya yang harus dilakukan dalam pembuatan tabel adalah buka dulu Microsoft Office Word dengan menekan Start lalu pilih Microsoft Office Word.
- Kemudian klik tab ribbonInsert, klik gambar ikon menu Table
- Arahkan kursor mouse ke area tabel untuk menentukan jumlah kolom dan baris dari tabel yang akan dibuat, kemudian klik untuk menyisipkan tabel.
- Akan muncul gambar tabel seperti ini.
Jumat, 29 April 2016
Paradigma Integrasi dan Interkoneksi Dalam Perspektif Filsafat Islam
Ketika penulis mendapatkan tugas sebagai Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 2002, konsep integrasi dan interkoneksi menjadi wacana yang aktual bagi kalangan akademisi di IAIN Sunan Kalijaga. Sebagai direktur ketika itu, maka penulis meresponnya dengan mengubah/menambah kurikulum yang ada, dengan menambah tiga mata kuliah yang dipandang sangat penting waktu itu, yaitu 1) metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, 2) agama, filsafat dan sains, dan 3) isu-isu global. Mata kuliah tersebut diajarkan dengan pendekatan intregratif dan interkonektif.
Ketiga mata kuliah ini menjadi bagian utama untuk melakukan integrasi dan interkoneksi yang dimulai dengan menata metodologinya terlebih dahulu, dengan menyatukan mata kuliah metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, yang diajarkan oleh masing-masing ahli di bidangnya, dengan harapan integrasi dan interkoneksi itu bisa dikembangkan dengan landasan metodologi yang mantap. Pada hakikatnya konsep integrasi dan interkoneksi harus dimulai dari integrasi dan interkoneksi metodologinya. Tanpa dasar metodologi yang kuat, maka integrasi dan interkoneksi hanya akan menjadi hal mengawang-awang, tidak jelas dan tidak pernah bisa membumi.
Kemudian mata kuliah agama, budaya dan sains diajarkan dengan tujuan untuk melihat sesuatu masalah dari pendekatan lintas agama, budaya dan sains, sehingga integrasi dan interkoneksi dengan sendirinya akan terbentuk dan terbawa dalam melihat setiap masalah kehidupan dan kemanusiaan. Matakuliah ini sangat penting, karena mata kuliah ini diharapkan dapat mengembangkan paradigma integrasi dan interkoneksi melalui pembentukan tradisi akademik yang berdimensi lintas agama, lintas budaya dan lintas sains, dan ini menjadi tuntutan menjawab problematika kontemporer yang tidak bisa didekati hanya dengan pendekatan tunggal keilmuan. Masalah kemiskinan, kesejahteraan dan perdamian tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal, baik ekonomi semata-mata, demikian juga pendekatan tunggal sosial, politik, budaya mau pun agama.
Selanjutnya mata kuliah isu-isu global ditambahkan sebagai aktualisasi paradigma integrasi dan interkoneksi secara praksis untuk memahami, mendalami dan menganalisis problematika global sebagai fenomena aktual masa kini yang sudah merupakan fenomena global, yang mau tidak mau, pendekatan integrasi dan interkoneksi itu mutlak dipergunakan. Tanpa integrasi dan interkoneksi keilmuan, kita tidak mungkin dapat memahami dan memecahkan masalah-masalah global. Penulis sendiri waktu itu mengajar aspek budaya dalam sains dan agama, bersama dengan Prof Amin Abdulah aspek agama dan Prof Choiril Anwar dari Universitas Gadjah Mada aspek sains, dan penulis pada aspek kebudayaan.
FILSAFAT ISLAM SEBAGAI METODA
Menurut pandangan penulis, filsafat Islam mempunyai potensi aktual untuk mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman secara praksis. Tanpa dasar filsafat Islam, rasanya sulit untuk dapat mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu-ilmu keislaman. Dalam tahap ini, filsafat Islam harus diletakkan sebagai metodologi berpikir, bukan diletakkan pada kajian tokoh-tokohnya dan pemikirannya saja, atau hanya fokus pada tema-tema filsafat saja serta periodisasinya.
Pada hakikatnya setiap studi keislaman, selalu mempunyai dasar filsafatnya sendiri-sendiri. Dalam sejarah perkembangan ilmu, filsafat adalah induk dari setiap ilmu pengetahuan. Karena itu setiap cabang ilmu sesungguhnya mempunyai landasan filsafatnya sendiri sendiri. Ilmu hukum dengan filsafat hukumnya, demikian juga filsafat eknonomi untuk ilmu ekonomi, fisafat politik untuk ilmu politik, juga arsitektur dengan filsafat arsitekturnya dan seterusnya.
Filsafat Islam sebagai metoda, akan mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman dalam suatu world view yang multidimensional. Dalam buku “Filsafat Islam Sunah Nabi Dalam Berpikir” penulis menyusun cara berpikir Islam yang dikonstruk dari tradisi berpikir Nabi sendiri dalam menjawab berbagai kasus. Dalam sejarah kenabian, terlihat bahwa para nabi dalam menjawab suatu masalah,tidak selamanya bergantung pada wahyu. Demikina juga yang dialami nabi Muhammad Saw., terutama dalam tradisi berpikir beliau sebelum usia empat puluh tahun, atau sebelum beliau menerima wahyu, sedangkan setelah usia empat puluh tahun itu berada dalam konstruksi dialektik antara aqal dan wahyu. Alquran 62:2 dijelaskan yang artinya sebagai berikut : “Dia (Allah) yang mengutus di antara orang-orang ummi, seorang Rasul dari kalangan mereka, yang menjelaskan kepada mereka ayat-ayatNya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata”.
Dalam pandangan penulis seorang Rasul itu mengajarkan Kitab yaitu turunnya wahyu yang diterima dari Tuhannya yang terjadi secara bertahap sesuai dengan tahapan kehidupan. Sedangkan hikmah, bisa diartikan sebagai penjelasan dan penjabaran yang bisa dimengerti umatnya tentang hakikat kebenaran wahyu yang diterimanya. Dalam kenabian Muhammad Saw., ada yang menyebut hikmah sebagai al hadits. Hikmah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang terdapat di balik realitas, kejadian dan peristiwa. Dalam ungkapan sehari-hari, ketika seseorang dalam kehidupannya menghadapi suatu kejadian, peristiwa, musibah atau ujian, seringkali dikatakan untuk bisa mengambil hikmahnya.
Karena itu, hikmah bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang diperoleh dari balik pemahaman terhadap realitas, suatu wisdom yang lahir dari pemikiran seseorang yang mendalam dalam perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, maka hikmah sesungguhnya dapat diartikan sebagai pengetahuan filsafat, yaitu pencapaian atas kebenaran melalui pemikiran radikal terhadap realitas. Dalam konteks kerasulan yang tugasnya mengajarkan kitab dan hikmah, maka pengajaran tentang hikmah ini bisa dipahami sebagai filsafat, karena seorang rasul dalam sejarahnya juga pengajar tentang hakikat kehidupan dan makna hidup bagi manusia, yang sebenarnya menjadi inti dari flsafat.
Alquran 2:269 dijelaskan yang artinya “ Allah anugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya dan barang siapa yang medapatkannya, ia benar-benar telah dianugerahi suatu kebaikan yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengerti”. Dalam konteks ini, maka seorang nabi adalah juga seorang yang mendapat pengetahuan hikmah, yang menjadi inti dari filsafat. Seorang nabi juga bisa disebut seorang filosuf sebagai pengajar himah atau filsafat yaitu pengajar hakikat kebenaran segala sesuatu dalam hidup dan menjalaninya.
Untuk mampu mengajarkan kitab yang dikembangkan dalamsuatu hikmah, maka seorang nabi pastinya mempunyai suatu model berpikir tertentu yang memungkinkannya menembus realitas dan menemukan hakikat kebenaran di balik realitas atau kejadian. Model berpikir tersebut dipakai untuk memahami dan mendalami kebenaran melalui integrasi “aql” dan “qalb”.
Dalam Alquran 22: 46 menjelaskan yang artinya “maka tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi, sehingga hati mereka dapat memahami, telinga dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”.
Selanjutnya dalam Alquran 33 : 21 dijelaskan yang artinya “sungguh pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu, bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan pada hari kemudian, serta mereka banyak mengingat Allah. Keteladanan nabi yang utama bagi penulis bukanlah pada perbuatannya, seperti cara makan dan memelihara jenggot saja, tetapi keteladanan beliau pada pemikirannya, karena perbuatan adalah tindak lanjut dari pemikiran, pemikiran adalah ibu kandung perbuatan. Bahkan dalam prinsip etika, perbuatan yang tidak disertai pemikiran adalah pemikiran yang tidak disadari, maka perbuatan itu tidak termasuk ranah etika, seperti perbuatan orang yang kehilangan akal sehatnya atau perbuatan orang gila.
Paradigma integratif dan interkonektif sesungguhnya dapat dimungkinkan dengan integrasinya “aql” dan “qalb” sebagai suatu metoda berpikir untuk memahami realitas. Pendekatan integratif adalah pendekatan ulul’albab yang secara jelas digambarkan Alquran 3: 190-191 yang artinya sebagai berikut : “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi ulul albab, yaitu mereka yang mengingat (zikir/qalb) tentang Allah dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan memikirkan (aql, rasio) tentang penciptaan langit dan bumi ; ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia ; Mahasuci Engkau, maka hindarkanlah kami dari siksaan neraka.
Penjelasan Alquran di atas bisa dimengerti akan adanya proses rasional transcendental di mana 1) mengingat (zikir pada kekuasaan Allah) mendahului 2) berpikir untuk memahami dan mendalami semua ciptaanNya di langit dan di bumi,3) dan mencapai proses transendensi dengan 4) kesadaran tidak akan menyia-nyiakan semua ciptaanNya dan aktualitas perbuatan yang terhindar dari siksaan neraka. Ini menjadi metoda berpikir integratif dan interkonektif yang berada dalam jalan hidup seseorang untuk selalu mensyukuri dan menghindari siksaan neraka.
Karena itu, bagi penulis makna surat al fatihah yang dibaca setiap kali oleh seorang muslim ketika menjalankan solat, terutama saat membaca Alquran 1: 6-7 yang dijelaskan artinya : “tunjukkan kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang tersesat. Maka jalan lurus itu dapat dimengerti sebagai metoda berpikir yang secara konsisten dan lurus, kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan yang memberikan manfaat bagi kehidupan bersama, akan menjadi nikmat, bukan laknat apalagi tersesat.
Filsafat Islam sebagai metoda berpikir menjadi dasar bagi peradigma integrative interkonektif, yang secara sistemik menyatukan antara aql, qalb, wahyu dan realitas menjadi suatu metodologi berpikir yang bersifat rasional transcendental, dan selalu berdimensi majemuk. Karena itu, filsafat Islam sebagai metode berpikir seperti yang dijelaskan di atas, akan menjadi dasar dalam merumuskan filsafat dalam studi-studi keislaman. Dalam kaitan ini, maka seharusnya dalam setiap fakultas diajarkan filsafat Islam sesuai dengan bidang kajiannya masing masing, seperti filsafat hukum Islam di fakultas syari’ah, filsafat pendidikan Islam di fakultas tarbiyah, filsafat dakwah Islam di fakultas dakwah, filsafat eknonomi Islam di fakultas ekonomi dan bisnis dan seterusnya.
INTEGRASI DAN INTERKONEKSI SEBAGAI METODOLOGI DALAM STUDI KEISLAMAN
Dalam sebuah forum dialog di TVRI Yogyakarta, penulis selaku rektor UIN Sunan Kalijaga ditanya oleh seorang pemirsa, bahwa berubahnya IAIN menjadi UIN adalah suatu pendangkalan ilmu agama. Pertanyaan mereka itu didasarkan pada fenomena bahwa penguasaan ilmu agama pada alumni UIN lebih rendah daripada alumni IAIN dulu. Pertanyaan itu juga pernah menjadi perdebatan yang panjang di kalangan akademisi IAIN ketika kita akan berubah menjadi UIN.
Di samping itu, pandangan bahwa ilmu keislaman adalah ilmu agama masih tetap kuat di kalangan masyarakat Islam sendiri, sehingga ilmu keislaman bagi mereka adalah ilmu-ilmu agama seperti yang ada di IAIN dulu, yaitu ushuluddin, dakwah, syariah, adab dan terbiyah. Sedangkan ilmu-ilmu di luar studi agama adalah bukan ilmu keislaman. Dengan kata lain, mereka sebenarnya masih berpandangan bahwa Islam adalah agama, bukan kebudayaan, sehinga sains dan teknologi sebagai bagian dari kebudayaan, tidaklah termasuk kajian keislaman.
Karena itu, paradigm integratif dan interkonektif menjadi sangat penting dan fundamental dalam merumuskan kajian-kajian keislaman, di mana posisi Islam sebagai nilai-nilai yang mendasar dan mengikat setiap kajian keislaman yang ada dalam berbagai aspek kebudayaan, baik kebudayaan sebagai sistem nilai, produk maupun eksistensi manusia dalam perjalanan hidupnya yang kompleks.
Dalam pandangan penulis, yang paling sulit dilakukan dalam usaha melakukan integrasi dan interkoneksi studi-studi keislaman adalah bagaimana merumuskan metodologinya. Upaya integrasi dan interkoneksi yang banyak dilakukan sekarang ini adalah mengintegrasikan dan menginterkoneksikan materi kajian dari studi studi keislaman dalam kajian ilmu-ilmu umum atau sebaliknya, seperti mengintegrasikan materi kajian kajian Islam, terutama Alquran dan Alhadits diintegrasikan dan diinterkoneksikan dengan bidang kajian-kajian ilmu-ilmu umum.
Konsep pohon ilmu ilmu keislaman (Prof Imam Suprayogo) serta konsep jaring labah-labah ilmu ilmu keislaman ( Prof Amin Abdullah) menurut pandangan penulis yang sempit ini, rasanya belum sampai merumuskan pada metodologinya. Integrasi dan interkoneksi model ini, seringkali diimplementasikan dengan melakukan integrasi infrastruktur fisik dan non fisik, termasuk material dan bahan ajar dalam pengembangan keilmuan dalam suatu konsep universitas.
Dalam pandangan Islam, sebenarnya tidak mengenal dualisme pendidikan dan dikhotomi keilmuan. Pendidikan harus dilakukan secara integratif, sehingga keragaman ilmu bisa saling menyapa dan menyatu dalam memecahkan persoalan kemanusiaan yang makin kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa masalah masalah kemanusiaan, seperti kesejahteraan, kemiskinan, kebahagiaan, keamanan dan perdamaian, tidaklah bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal keilmuan semata mata. Karena itu, pendekatan integratif dan interkonektif adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan yang semakin global ini.
Jika kita akan menempatkan integrasi dan interkoneksi sebagai suatu metodologi, maka dalam setiap jenjang pendidikan di UIN Suka baik S1, S2 maupun S3nya, bagaimana jabaran dalam kurikulumnya. Demikian juga halnya dalam berbagai fakultas yang ada, bagaimana integrasi dan interkoneksi sebagai metodologi dapat diimplementasi-kan dalam berbagai fakultas, sehingga sehingga masing-masing keilmuan yang dikembangkan oleh setiap fakultas berada dalam ikatan metodologi yang sama, yaitu integrasi dan interkoneksi.
Semoga bermanfaat wallahu a’lamu bishshowab.
(Disampaikan dalam rangka Seminar “Praksis Paradigma Integrasi Interkoneksi Ilmu dan Transformasi Islamic Studies”, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Convention Hall, 22-23 Oktober 2014)
Rabu, 09 Maret 2016
Training ICT
Pada hari kamis tepatnya tanggal 10 Maret 2016 kami lagi belajar tentang blog. Nah tugasnya tuh disuruh buat postingan.Emang sih, kita udah pernah diajarin blok pas MAN dulu. Kali ini kita mau belajar lagi biar tambah pinter. Sebenarnya aku juga bingung mau nulis apaan.
Jadi aku cuman asal nulis aja yang penting tugasnya nanti bisa kelar, hehe.
Apakah ada yang mau bantuin ??? Kalau gak ada ya udah aku tak cari sendiri nanti..
Yaaaap, aku udah nemu idenya nih yaitu tentang makanan khas daerah Kulon Progo. Geblek, itu adalah makanan khas kulon progo dari daerahku sendiri pastinya. Rasanya enak kok, coba deh yang belum pernah makan geblek nanti habis baca ini langsung beli. Rasakan kenikmatan geblek.. hahaha.
Informasi tentang geblek bisa dilihat disini
Nah itu dia gambar geblek dari Kulon Progo. Trus kalian juga bisa cari tau informasi tentang geblek. Selanjutnya jika ada yang mau belajar buat geblek ini tak kasih solusinya. Nanti bisa dibuka sendiri cara cara untuk membuat geblek Kulon Progo. Silahkan buka videonya dibawah ini.
Selamat mencoba...
Langganan:
Postingan (Atom)